Sabtu, 04 Juli 2009

Humanisasi Pendidikan

Judul Buku : Humanisasi Pendidikan
Pengarang : Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D.
Penerbit : PT. Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2008 (cetakan pertama)
Jumlah Halaman : 227 halaman
Buku ini menyajikan tentang konsep nilai. Konsep nilai yang dimaksud adalah Konseptualisasi Moralitas dan Pendidikan yang Normatif. Dalam buku ini, teori Hill mengidentifikasi empat konsepsi yang berbeda satu sama lain mengenai moralitas. Dari empat konsep inilah kemudian muncul berbagai teori tentang perkembangan moral. .Keempat konsepsi moral tersebut ialah kepatuhan pada hukum moral (obedience to the moral law), konformitas pada aturan-aturan sosial (conformity to social rules), otonomi rasional dalam hubungan antar pribadi (rational autonomy in interpersonal dealings), dan otonomi eksistensial dalam pilihan seseorang (existensial autonomy in one’schoices).
Bagian pertama buku ini, pengarang mengajak pembaca untuk memahami konsep moralitas sampai implementasi dalam pengembangan kecerdasan relegius, kultural, sosial, emosional, dan intelektual. Beberapa konsep ini berhasil disajikan dan telah diulas sampai tuntas.
Darmiyati Zuchdi, sebagai pengarang buku ini bermaksud untuk mengkritik sistem pendidikan kita yang ada. Tentu saja ini berangkat dari refleksi aktualisasi pendidikan kita yang menurutnya salah dan butuh perombakan/revisi. Analogi beliau adalah melihat proses dan hasil dari transformasi budaya pendidikan kita. . Menurut konsepnya, bahwa pendidikan sebagai ilmu yang normatif berfungsi membawa subjek didik ke arah yang lebih baik. Akan tetapi yang terjadi adalah pendidikan yang tercemar dengan ketidak manusiaan, seperti kekerasan yang berkedok kedisiplinan.
Lewat buku yang ditulis ini, Darmiyati ingin mengungkapkan secara realitas contoh aktualisasi pendidikan kita yakni, adanya kasus pemerkosaan oleh guru terhadap siswa, penganiayaan, perlakuan sikap ketidakadilan terhadap siswa (pilih kasih), dan sebagainya, yang imbasnya antara guru dan siswa tercipta dendam.
Menurut pandangan Darmiyati Zuchdi bahwa masalah yang dihadapi oleh lembaga pendidikan ialah banyaknya norma dalam masyarakat sehingga sulit untuk menentukan norma mana yang harus diacu. Dalam situasi semacam ini, yakni adanya berbagai pandangan dan kriteria pilihan moral seperti yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dewasa ini, yang penting adalah memberikan kesempatan kepada subjek didik untuk dapat mempelajari dan berlatih menentukan pilihan moral. Nilai-nilai pancasila seharusnya dijadikan landasan dalam menentukan pilihan, tidak cukup hanya dipahami apalagi hanya sekedar dihafal.
Pendidikan nilai-nilai pancasila dalam bentuk mata pelajaran, mata kuliah, atau penataran selama ini dapat digolongkan ke dalam metode langsung. Karena menggunakan metode langsung, ciri indoktrinasi tidak mungkin dihindari. Indoktrinasi menghasilkan dua kemungkinan. Pertama, nilai-nilai yang diindoktrinasikan diserap, bahkan dihafal luar kepala, tetapi tidak terinternalisasi apalagi teramalkan. Kedua, nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan, tetapi berkat pengawasan pihak penguasa, bukan atas kesadaran diri. Dalam hal ini, nilai moral yang pelaksanaannya seharusnya bersifat sukarela (voluntary action) berubah menjadi nilai hukum yang dalam segala aspeknya memerlukan pranata hukum.
Sesuai dengan judulnya, secara konsep buku ini hadir untuk menawarkan Humanisasi Pendidikan sebagai bentuk sumbangsih ilmu terhadap dunia pendidikan pada umumnya, khususnya wajah pendidikan di Indonesia. Sasaran dari humanisasi pendidikan ini adalah menemukan kembali pendidikan yang manusiawi. Humanisasi pendidikan ini perlu segera dijadikan misi setiap jenjang pendidikan di Indonesia, supaya nilai-nilai dasar untuk mencapai keberhasilan benar-benar dijadikan landasan dalam pembentukan akhlak bangsa. Diantara nilai-nilai tersebut ialah integritas, kerendahan hati, kesetiaan, keberanian bertindak benar, keadilan, kesabaran, kerajinan, kesederhanaan, kesopanan, dan ketaatasasan (konsistensi). Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam diri setiap subjek didik. Konsep ini sangatlah signifikan dengan tujuan pendidikan nasional yang sampai saat ini belum tewujud. Dengan Konsep pendidikan ini diharapkan dapat mencegah ketidakmanusiaan dan mencapai moralitas dalam pendidikan yang selama ini diimpikan.
Darmiyati sebagai pengarang yang berpengalaman berhasil menyajikan tulisannya secara tuntas dan sistematis sehingga buku ini tergolong karya tulis ilmiah (Referensi) yang utuh. Dalam penyajiannya dengan segala kerendahan hati Darmiyati tak lupa memasukan tokoh/konseptor yang sudah terkenal seperti Taksonomi Bloom dan Kohlberg sebagai tambahan nilai teori yang relevan dengan judul buku ini.
Dalam buku ini pengarang tampak memaksakan tujuan penulisan, yakni pemahaman yang lebih untuk mengkaji dan menelaah maksud yang ingin dicapai oleh pengarang. Sementara gaya bahasa dan istilah yang digunakan sangat baku dan ilmiah, sehingga pelajar atau masyarakat umum yang pemahaman bacanya kurang, tidak dapat mengkonsumsi isi buku ini.
Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya buku ini “Humanisasi Pendidikan” menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang nilai dalam prospek pendidikan. Buku ini merupakan sumbangan yang sangat berguna bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar